Puasa Senin-Kamis Sepanjang Tahun

Ibadah sunnah adalah amalan yang jika dijalankan akan mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan tidak mendapatkan dosa. Ibadah sunnah sudah pasti memiliki banyak manfaat bagi yang melaksanakan secara langsung ataupun tidak, contohnya adalah puasa sunnah senin dan kamis. Manfaat puasa senin-kamis sangatlah banyak, hal itu dilihat dari segi kesehatan sekaligus spiritual dan mental bagi orang yang melaksanakannya.

Karena dalam segi manfaatnya juga banyak, kami santri Sintesa dengan tiada keraguan dan paksaan melaksanakan puasa senin kamis selama setahun penuh atau selama di menjadi santri di Sintesa. Tidak cuma pahala yang kami dapat, tetapi pahala juga dapat.

Dulu sebelum saya masuk Pesantren Sintesa saya sudah biasa berpuasa sunnah, Senin dan Kamis pernah bahkan sampai puasa daud juga pernah saya laksanakan 4 tahun penuh. Dikala itu ketika saya masih jadi santri disalah satu pesantren yang ada di daerah Ponorogo yaitu Pondok Modern Darussalam Gontor dan program puasa sunnah yang diadakan oleh pihak pengelola dapur makan, saya ikut program tersebut selama 4 tahun penuh.

Selesainya pendidikan saya di Gontor saya mendapatkan pilihan dari Abi saya untuk mencoba mendaftar di Pesantren Sintesa, waktu itu masih masa-masa Ramadhan 1436. Setelah melihat macam-macam kegiatannya dan melihat terdapat kegiatan puasa sunnah Senin dan Kamis saya menjadi tertarik untuk memulai kembali usaha puasa sunnah saya. Alhamdulillah atas izin Allah SWT saya bisa masuk Pesantren Sintesa.

Asal Diberlakukannya Puasa Sunnah Senin-Kamis di Pesantren Sintesa

Kegiatan puasa senin-kamis sudah ada sejak Pesantren Sintesa didirikan yang digagas oleh santri-santri angkatan pertama. Mereka melihat dari segi manfaat dan pahala yang akan didapat selama berpuasa nanti dan alhamdulillah kegiatan itu terus berjalan hingga sekarang.

Pada awal penetapan kegiatan puasa sunnah, terjadi sedikit kesalahpahaman oleh seorang santri yang mana dia memiliki pemahaman yang bagus tetapi kurang memahami arti dari kegiatan pesantren. Dia melihat bahwa hal yang sunnah tidak bisa diwajibkan. Padahal bukan diwajibkan, tetapi dijadikan kegiatan pembiasaan untuk berpuasa sunnah, jika memang tidak sanggup tidak menjadi masalah karena sunnah.

Saya dan teman-teman angkatan pertama dan kedua sudah berusaha sebaik mungkin untuk memahamkan dia tentang masalah puasa ini. Sebenarnya nggak terlalu dipermasalahkan, pada intinya saya dan teman-teman tahu bahwa dia nggak bisa atau nggak mau ikut program kegiatan ini. Akhirnya kami seluruh santri sepakan untuk memberikan dia kesempatan untuk terserah berpuasa atau tidak, tetapi untuk makan siang lauknya mencari sendiri, karena pihak pesantren tidak menyediakan lauk untuk makan siang dihari puasa.

Pelaksanaan puasa sudah dibuat sangat sistematis oleh para santri, mulai dari persiapan sahur hingga menjelang berbuka puasa. Santri yang bertugas untuk menyiapkan sahur adalah santri yang mendapatkan jatah piket makan dihari senin dan kamis. Jadwal piket dibagi menjadi 6 kelompok dan bergantian setiap harinya, jadi setiap santri akan mendapatkan jatah untuk mengurus persiapan sahur dan buka puasa.

Persiapan Sahur

Untuk persiapan sahur, biasa sebelum tidur yang paling kelihatan sibuk adalah yang piket makan esok hari. Saya dan teman satu piket saya saling berokoordinasi dalam persiapan ini, mulai dari masak nasi, mengecek lauk sahur perlu diangetin apa tidak dan lain-lain. Hal ini untuk memastikan agar semuanya lancar ketika waktu sahur, semuanya dapat jatah makan dan lauknya juga tidak basi.

Ketika semua persiapan sudah selesai baru saya dan teman-teman bisa tidur, tetapi belum bisa tenang karena kami masih ada tugas untuk membangunkan santri lain ketika sahur. Satu jam sebelum adzan shubuh semua santri sudah mulai dibangungkan untuk sahur. Biasanya saya agak kasar cara membangunkan santri yang lain, yaitu membuat kebisingan dengan memukul-mukul meja atau dengan tepukan tangan hingga pada bangun.

Menjelang Waktu Berbuka Puasa

Untuk menunggu waktu berbuka puasa, terdapat kegiatan mendengarkan ceramah dari Syeikh “Youtube” yang memberikan pesan dan pencerahan tentang agama. Kegiatan ini juga digagas oleh santri angkatan pertama yang mana untuk mengisi kekosongan menjelang berbuka puasa, yang bertugas mempersiapkan kegiatan ini adalah seksi agama. Selain bermanfaat hal ini juga sangat bagus untuk mengisi kekosongan.

Ketika saya datang ke Sintesa, saya yang diberi tugas untuk memilih ceramah yang akan diputar selama menunggu berbuka puasa. Agak pusing memang pada awalnya dalam memilih ceramah yang bagus, durasinya pas, pembicaranya merupakan Ustadz yang cukup dikenal, ataupun Ustadz yang tidak dikenal yang penting isinya bagus dan memberikan pencerahan ke depannya.

Yang paling repot ketika saya mendapatkan jadwal piket masak dan saya harus mempersiapkan kajian menjelang berbuka. Nggak bantuin teman-teman rasanya nggak enak, kalo nanti kajiannya Syeikh Youtube telat juga nggak enak, serba salah ketika itu. Wajarlah, ketika itu jumlah santrinya belum sampai 20 orang dan semuanya mendapatkan tugasnya masing-masing. Kalo sekarang dengan adanya angkatan ke-3 yang jumlah santrinya lebih banyak membuat segala mudah untuk dikerjakan.

Satu jam sebelum berbuka, piket makan berkeliling ke setiap santri yang mau menyedekahkan uangnya untuk membeli takjil secukupnya, karena pahala bagi orang yang memberikan makanan untuk orang yang berpuasa maka biasanya tidak ada rasa berat hati untuk menyedekahkan uang. Biasanya takjilnya cukupdengan buah-buah sama gorengan 1, kalaupun lagi banyak dana biasanya ditambahan makanan ringan seperti kripik atau lainnya yang cocok untuk takjil. Budget dimaksimalkan Rp50.000 perbuka puasa.

Setelah dana terkumpul, saya yang mendapatkan jatah untuk mencari takjil langsung berangkat secepat mungkin dan mencari makanan apa yang enak buat takjil dihari itu. Gorengan tentunya wajib, buah-buah menjadi pilihan pertama saya melihat karena baiknya berbuka dengan buah-buah terlebih dahulu, maka sayapun memilih semangka sebagai takjil hari ini.

5 menit sebelum berbuka puasa, kami mengadakan doa bersama untuk pesantren, orang tua kami dan tentu saja untuk kebahagiaan kami semua. Ketika adzan berkumandang, pada waktu itulah waktu yang sangat berbahagia. Saya lagi yang disuruh untuk memimpin doa menjelang berbuka puasa, maklum lulusan pesantren.

Setelah berdoa bersama, hal yang paling kami tunggu adalah adzan maghrib berkumandang, semua tersenyum menikmati takjil yang sederhana, tertawa bersama dan semuanya mendapatkan jatahnya, tidak ada yang mendapatkan lebih atau yang kekurangan, semuanya adil. Sebuah kebersamaan yang jarang saya temukan di kehidupan saya selama ini, selain di Gontor di Sintesalah saya bisa merasakan kebersamaan makan lagi.

Semua kegiatan berpuasa diakhiri dengan makan bersama setelah sholat maghrib berjamaah dimasjid dekat pesantren. Saya dengan cekatan membagi nasi dan lauk agar semuanya kebagian. Sepulangnya dari masjid semua santri bisa langsung menikmati hidangan yang sudah disiapkan oleh piket makan. Rasa lapar seharian terbayar dengan kenikmatan makan bersama, walaupun lauk sederhana tetapi yang menjadikannya nikmat adalah karena dirasakan bersama-sama, itulah salah satu keindahan hidup di Pesantren Sintesa.

1 thought on “Puasa Senin-Kamis Sepanjang Tahun”

  1. ternyata dilatih juga untuk hidup sederhana ya…
    ada gak ya yang tidak kuat dengan proses kehidupan seperti ini, lalu bagaimana setiap individu saling mendukung kegiatan ini?
    trims

    Reply

Leave a Comment