Pondok pesantren ya? Bangun pagi setiap hari, mengasingkan diri dari kehidupan asli, aturan yang melambung tinggi, jauh dari teknologi, tanpa gadget apalagi wifi. Mungkin seperti itulah gambaran kebanyakan orang tentang dunianya para santri.
Pondok pesantren memang terkesan monoton bagi segelintir orang, apalagi bagi mereka yang sama sekali belum pernah merasakan yang namanya nyantri. Namun apa yang mereka pikirkan kemungkinan besar akan berubah begitu mereka mengenal pesantren Sintesa.
Sintesa? Dari namanya saja sudah berbeda bukan? Berbeda jika dibandingkan dengan pesantren-pesantren pada umumnya yang menggunakan bahasa arab sebagai namanya. Begitu pun dengan logonya, tidak ada gambar Al-Qur’an ataupun tulisan berlafadz bahasa arab di sana.
Bukan, bukan karena tidak mempedulikan hal itu, bahkan salah satu fokus Sintesa adalah tahfidz Qur’an. Semua itu tentu dibuat dengan maksud dan tujuan. Nama maupun logo Sintesa hanya disesuaikan dengan tujuan didirikannya pesantren ini.
Lebih dari itu, pesantren Sintesa punya banyak hal yang beda dari yang beda. Pesantren Sintesa punya nilai tambah tersendiri yang luar biasa. Itu semualah yang mampu membuat para santri merasa betah menjalani kehidupan di Sintesa.
Memadukan Tahfidz Qur’an dan Bisnis Online Sebagai Fokus Utama
Salah satu alasan mengapa para pemuda dari seluruh Indonesia berebut untuk memenuhi slot pesantren ini adalah karena fokus utamanya yang berbeda. Selain tahfidz Qur’an, Sintesa juga mengambil bisnis online sebagai fokus utamanya.
Yang biasanya pondok pesantren dikenal hanya tertuju pada ilmu agama, atau setidak-tidaknya diimbangi dengan pendidikan formal biasa, lain cerita dengan Sintesa. Memilih tahfidz Qur’an dan bisnis online sebagai fokus utama tentu menjadi nilai tambah yang ada.
Jika di luar sana perlu mengeluarkan biaya yang tidak biasa demi memperoleh ilmu “daging” yang sama, justru di Sintesa tidak dibebankan biaya sedikit pun. Sudah dapat ilmu secara cuma-cuma, fasilitas di atas rata-rata, dikasih makan pula.
Pesantren Rasa Homestay
Ada yang beda ketika saya untuk pertama kalinya datang ke pesantren Sintesa. Bangunannya yang berupa rumah biasa dan posisinya yang ikut berbaris di sisi rumah warga jelas berbeda dengan pesantren pada umumnya. Yaa walaupun saat ini sudah ada gedung baru yang lebih mirip seperti pesantren pada umumnya.
Tapi tetap saja, entah mengapa pesantren ini terasa sangat nyaman dihuni. Hawa dan suasananya damai, tidak ada kesan terkurung atau dihantui oleh peraturan menegangkan seperti di pesantren lainnya. Seolah-olah seperti sedang berada di rumah sendiri.
Seperti yang pernah Kang Rendy (CEO Keke Busana) bilang kala berkunjung ke tempat ini “Maaf dari sejak saya datang belum sempat menyapa para santri, saya sampai benar-benar menikmati istirahat di sini, entah mengapa pondokmu ini nyaman sekali”, kurang lebih seperti itu katanya.
Peraturan yang Dibuat Sederhana
Adanya peraturan tentunya sangat diperlukan. Namun terkadang, terlalu banyak peraturan juga akan mengganggu batin mereka yang menjalaninya. Hingga terciptalah slogan “Peraturan Dibuat Untuk Dilanggar”.
Itulah salah satu faktor yang mendorong agar santri Sintesa ini tidak terlalu ditekan dengan banyaknya aturan. Aturan di sini sudah dibuat sesederhana mungkin oleh mas Vatih dan usulan para santri, yang terpenting adalah bagaimana aturan tersebut bisa ditaati.
Seperti yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya “Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang (diamalkan) terus menerus walaupun itu sedikit”.
Di Hadapan Laptop Setiap Hari
Namanya juga pesantren yang salah satu fokus utamanya adalah bisnis online, tentu laptop menjadi makanan sehari-hari. Terlebih lagi ketika memasuki jam aktif, semua santri akan fokus berada di meja kerjanya masing-masing.
Hiburan seperti game, film, YouTube, dan sebagainya bukan menjadi suatu hal yang terlarang di Sintesa. Hanya saja ada waktunya tersendiri. Sehabis sholat isya hingga jam tidur tiba, juga di akhir pekan, para santri diperbolehkan untuk melakukan hal-hal tadi.
Di Sintesa, Membawa HP Halal Hukumnya
Jika di kebanyakan pesantren membawa HP haram hukumnya, maka di Sintesa sebaliknya. Di sini para santri diperkenankan untuk membawa HP, namun digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat tentunya.
Setiap hari santri di sini bisa menggunakan HP-nya, tanpa perlu khawatir akan razia untuk disita, atau bahkan dibanting seperti pesantren pada umumnya. Yaa bagaimanapun juga HP termasuk salah satu “barang penting” dalam menjalankan bisnis online bukan?
Selain itu, di pesantren Sintesa memang ada pula aturan yang mewajibkan para santri untuk menelfon orang tua setiap akhir pekan. Tujuannya agar hubungan kita dengan keluarga tidak terputus walaupun berada di tempat yang berbeda.
Fasilitas yang Lebih dari Sekedar Layak
Sebelumnya, saya sebagai salah satu santri Sintesa sudah sepantasnya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mas Vatih dan keluarga, yang sudah memfasilitasi para santrinya dengan sangat-sangat layak, bahkan lebih dari itu.
Yang saya rasakan sebagai santri, fasilitas di sini melebihi standar pesantren rata-rata dan benar-benar mencukupi kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi kala mengingat Sintesa adalah pesantren gratis tanpa dikenakan biaya sepeser pun.
Dimulai dari wifi berkecepatan tinggi, mesin cuci, kompor lengkap dengan gasnya (padahal untuk makan harian sudah dibuatkan, full gizi pula), magic com, pure it, TV (di hari aktif untuk materi, tapi di akhir pekan boleh digunakan untuk hiburan), dan masih banyak lagi.
Assalamualaikum, mas berapa biaya perbulannya untuk mondok disini?