Perjalanan Berharga Menuju Kota Jogja

Setelah kami berjuang dengan sekuat tenaga dalam menjalankan agrobisnis, penantian yang cukup lama dalam bersaing di dalam dunia online akhirnya membuahkan hasil yang cukup manis. Keyword-keyword yang kami kerjakan tentang pertanian dan peternakan berhasil tembus ke halaman pertama bahkan beberapa keyword berada di peringkat 1 Google, hal itu merupakan kebanggaan bagi kami sebagai pemain SEO pemula.

Bisnis Kolektif

Di Sintesa, terkait dengan penguatan dan kemandirian ekonomi, selain fokus pada AdSense dan bisnis pribadi para santri, juga ada program bisnis kolektif.

Bisnis kolektif adalah bisnis yang dikerjakan secara kelompok antara 5 sampai 10 orang, dengan maksud dan tujuan seperti berikut ini:

  1. Santri lebih mudah saat proses brainstorming (gali ide) dan evaluasi. Hal yang sama juga terjadi pada perusahaan dimana ada sebuah tim yang setiap pekan berkumpul merumuskan ide-ide baru yang efektif.
  2. Lebih mudah saat menaklukkan keyword di Google. Tugas-tugas optimasi dibagi ke setiap orang.
  3. Pertimbangan-pertimbangan yang disepakati cenderung lebih sesuai karena dirangkum dari berbagai experience para anggotanya.

Bisnis kolektif tidak direncanakan dari awal saat Sintesa didirikan. Ide ini muncul karena seiring perjalanan Sintesa ada cukup banyak individu maupun perusahaan yang menawarkan kerjasama dengan pesantren. Pengelola memutuskan untuk memasukkan program ini sebagai bagian dari program utama pesantren.

Ketika ada tawaran masuk, pengelola mempertimbangkan dan menawarkan pada santri apakah tertarik untuk eksekusi tawaran tersebut atau tidak. Ketika ide yang disepakati belum ada yang menawarkan (dari pihak luar) para santri tetap eksekusi karena berbagai pertimbangan, seperti:

  1. Tingkat kompetisi di Google masih normal.
  2. Secara bisnis, angkanya menarik untuk diperjuangkan.
  3. Adanya potensi B2B, baik dengan perusahaan ataupun dengan pemerintah.

Santri angkatan 2 sepakat untuk mengoptimasi keyword di seputaran agrobisnis. Saat ini baru mulai melalukan proses optimasi yang secara umum proses ini membutuhkan waktu rata-rata 1 bulan.

Bisnis kolektif menjadi opsi backup bagi setiap santri supaya mereka bisa safe saat menjadi alumni. Setidaknya ketika bisnis pribadi belum sepenuhnya ready, dan AdSense belum setiap bulan cair, bisnis kolektif bisa menjadi harapan bagi santri untuk berhasil.

Oh ya, saya disini adalah angkatan kedua dari Pesantren Sintesa yang sedang berusaha keras dalam bisnis kolektif. Setelah diskusi diantara kami dalam menentukan produk yang akan kami garap nanti kelak, akhirnya yang terpilih adalah produk-produk yang berkenaan dengan pertanian dan peternakan.

Setelah kami berhasil dalam dunia online, saatnya kami berjuang di dunia offline. Salah satu kendala paling besar bagi kami adalah product knowledge atau pengetahuan seputar produk yang akan kami jual nanti. Untuk masalah peternakan dalam tim kami sudah ada pakarnya yaitu Abdurrahman Wahid asal dari Blitar. Nah untuk yang produk pertanian kami masih buram. Walaupun Abdurrahman cukup mengenal dunia agro, tetapi untuk produknya belum maksimal.

Untuk pertanian sendiri kami mengambil dari PT Natural Nusantara atau yang biasa disingkat dengan NASA. Karena produk yang digunakan NASA cukup banyak sehingga kami agak susah dalam memahami setiap produknya. Setelah diskusi yang cukup panjang, akhirnya kami sepakat untuk mengambil pupuk organik sebagai produk utama kami. Tidak hanya itu saja, hampir kebanyakan produk dari NASA kami garap semua.

Kunjungan Ke Kota Jogja

b3063565-2c07-4ecf-8d28-f410f874c2edSetelah mendengar keluhan dari CS kami Awfa Sehat(?), dia mengeluh karena masih kurangnya pengetahuannya tentang masalah agro. Setiap dari SMS,WA, dan telepon yang dia dapat pastinya penuh dengan berbagai macam pertanyaan. Setelah diskusi yang cukup panjang, bertanya kepada pengasuh kami Mas IbrahimVatih kami memutuskan untuk study tour ke kantornya NASA yang berada di kota Jogja.

Kami sangat mengharapkan akan hal ini, selain mencari ilmu ke kantor NASA sudah lama kami tidak mengadakan perjalanan jauh bersama-sama untuk refreshing dari kegiatan-kegiatan yang ada di pesantren. Sebelum sampai pada hari H, kami sudah memutuskan siapa saja yang akan naik mobil dan yang naik motor, pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan masalah kami dan tempat kami akan berwisata nantinya.

Kami berangkat ke Jogja dengan penuh harapan besar untuk bisnis kami. Tidak lupa doa-doa mengiringi sepanjang perjalanan kami menuju kota pelajar tersebut. Perjalanan ditempuh sekitar 3 jam dengan melewati Gunung Lawu sebagai jalan alternatif yang paling dekat dan cukup indah pemandangannya.

Sesampainya di Jogja kami diarahkan untuk langsung meluncur ke kantor NASA, disana kami sudah siap disambut oleh Mas Nur selaku mentor kita untuk makan siang disana. Sesampainya disana kami diajak kesebuah ruangan seperti kelas atau seminar. Disana kami diberi pengarahan tentang produk-produk NASA dan berbagai macam persoalan dalam bidang pertanian oleh Pak Dadang.

Belajar pada Ahlinya

13173804_642231482593856_4270054914251686988_nSelama di dalam ruangan tersebut kami diberi berbagai macam keunggulan dan kehebatan dari produk-produk NASA. Kami sempat terbelalak dengan hasil dari penggunaan produk tersebut sampai hal-hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, salah satunya adalah menjadikan lahan pasir menjadi tempat bercocok tanam.

Sekitar 3 jam kami mendapatkan pencerahan tentang produk NASA, tetapi kami merasa masih belum puas. Rencananya nanti malam kami akan berdiskusi lagi tentang produk-produk NASA bersama Mas Nur hingga waktu tidur menjelang. Selama itu juga, Abdurrahman, Awfa dan saya paling antusias dalam bertanya dan mendengarkan cerita dan penjelasan dari Mas Nur.

Waktu tidurpun tiba, kami sangat kelelahan selama perjalanan jauh tersebut khususnya Mas Vatih pembimbing kami. Malam itu kami diizinkan untuk menginap dikantor yaitu diruangan audio visual atau seperti ruang perekaman, disana sudah tersedia kasur-kasur tempat kami beristirahat.

Evaluasi dan Jalan-jalan

13173563_118500751897412_39792736238263812_oEsok paginya setelah sholat Shubuh, kami mengadakan evaluasi tentang hari kemarin. Ilmu yang kami dapatkan sangatlah bermanfaat, tetapi tidak semuanya bisa kami tulis dan kami ingat. Biarkanlah Allah SWT yang akan mengingatkan kami jika kami membutuhkannya.

Selesai evaluasi langsung agak sedikit ricuh, soalnya yang dibahas adalah “mau jalan-jalan kemana?” Yang paling antusias pastinya Wizam dan Solihin. Maklum karena kebanyakan diantara kami belum pernah ke Jogja, maka jadinya pusing mau kemana.

Setelah berdebat panjang lebar akhirnya kami putuskan untuk jalan-jalan ke Malioboro km 0 kota Jogja dan benteng Vredeburg sebagai penutup rihlah kami. Walaupun hanya sekedar melihat-lihat barang-barang sejarah dan berfoto ria, ini sudah sangat menghibur kami, soalnya jarang keluar pesantren sih.

Setelah puas berfoto ria disekitar benteng dan beberapa spot di Malioboro, kami putuskan segera berangkat sebelum jam 9 pagi, karena Mas Vatih ada keperluan dipesantren. Salah satu dari kami ada yang minta izin untuk pulang dulu, berhubung dia dari Jogja dan karena ada keperluan juga maka Mas Vatih mengizinkannya.

Kesan Rihlah

13178862_642231429260528_149494469095229904_nKumpulan pelajaran berharga yang kami dapatkan dari masing-masing santri angkatan 2, yaitu:

Awfa

  • Ukhuwah
  • Kita tidak akan tahu pribadi seseoarang sebelum melakukan 3 hal berikut bermalam bersama, berniaga bersama dan melakukan perjalanan bersama

Wizam

  • Perancanaan keuangan yang matang untuk menempuh sebuah perjalanan

Syahid

  • Ilmu itu tidak ditunggu tapi dikejar
  • Rasa susah itu terasa nikmat jika dilakukan bersama

Dika

  • Peluang bisnis besar pada sektor agro setelah dijelaskan oleh ahlinya
  • Mensejahterahkan petani dngann bahan-bahan organik

Abdur

  • Semakin mengerti bagaimana cara untuk menghasilkan produk agro yang unggul

Solihin

  • Dalam berbisnis, kita harus menunaikan hak orang lain sesuai dengan hak yang dia terima. Sebagai penjual, kita harus memeberikan hak pembeli sesuai apa yang harus dia terima. Misalnya tidak mengurangi berat timbangan

Syafiq

  • Sebuah kebersamaan dalam menggapai ilmu
  • Lebih mengerti tentang kebutuhan konsumen
  • Lebih mengereti sistem dalam menjalani bisnis agro

Hammad

  • Jadi lebih faham tentang pentingnya pengenalan produk yang akan kita jual. Soalnya nanti kedepan kita akan meghadapi konsumen yang beraneka ragam. Supaya kita sendiri dan calon lebih yakin dengan produk yang dijual
  • Terlebih untuk produk-produk baru (blue ocean) yang belum begitu umum di masyarakat. Sehingga, kadang calon pembeli sudah lari duluan saat baru liat harga (produk berkualitas yang dijual)

Asep (Saya sendiri)

  • Hubungan yang baik didasari dengan kejujuran
  • Pentingnya melihat dari sudut pandang kosumen yanga akan membeli suatu produk
  • Jangan membatasi pikiran kita, banyak teknologi dan eksperimen yang luar biasa diluar sana
  • Semua tanaman bisa ditanam di Indonesia dan juga bisa berbuah diluar musim, asal syarat kesuburan tanamannya dipenuhi

Silahkan share kallimat-kalimat hikmah di atas hehe

Leave a Comment