Memulai Perjuangan Untuk Menjadi Seorang Hafidz

Hai perkenalkan nama saya Into dan saya adalah salah satu santri yang belajar di pondok Sintesa yang di dirikan oleh Ibrahim Vatih. Ini adalah tulisan pertama saya di blog sintesa.net jadi harap maklum ya bila ada typo atau adanya dalam memilih kalimat, karena memang blog ini digunakan sebagai ajang untuk belajar menulis. Padahal sudah 4 bulan berada di pondok dan setiap harinya diharuskan menulis di blog pribadi, tapi tetap saja masih susah membuat tulisan yang baik dan enak dibaca. Kali ini saya akan menceritakan tentang perjuangan saya dalam menghafal surat Al-‘Imran dan alhamdulillah saat ini sudah sampai ke ayat 91 dan semoga bisa menyelesaikan surat ini 2-3 bulan lagi.

Pada saat pertama kali masuk Sintesa bacaan Al Qur’an saya bisa di katakan sangat buruk, karena memang saya dari kecil tidak pernah belajar membaca Al Qur’an secara penuh, seingat saya terakhir belajar adalah waktu SD dan itupun hanya sampai iqro 5.  Dan selanjutnya belajar otodidak dan itupun juga gag maksimal karena memang saya yang kurang malas dan tidak ada motivasi sama sekali. Alhamdulilah ketika di Sintesa metode yang digunakan untuk menghafal Al Qur’an adalah metode talaqqi yaitu sebuah metode menghafal Al Qur’an yang di ajarkan oleh Rasulullah kepada para sahabatnya. Pada saat Awal menggunakan metode ini jujur saya merasa kesulitan untuk melafalkan dengan baik setiap bacaan Al Qur’an. Bahkan untuk menghafal satu baris ayat saja membutuhkan waktu yang lumayan lama, dan itu terjadi untuk selang beberapa hari. Akhirnya kami mendapatkan arahan dari mas vatih agar memperbanyak dzikir pagi dan petang. Karena salah satu penyebab susahnya Al Qur’an untuk dihafalkan adalah karena banyaknya dosa-dosa yang dilakukan. Dan setelah melakukan saran-saran yang diberikan oleh beliau, sedikit demi sedikit saya mendapatkan kemudahan dalam menghafal Al Qur’an.

Program Dzikir Harian untuk Mempermudah Hafalan

Salah satu bukti nyata bahwa Al Qur’an adalah memang wahyu untuk umat manusia adalah dimudahkan untuk menghafal dan mempelajari isinya. Al Qura’an telah di hafal oleh ribuan orang dari anak kecil sampai yang sudah berumur bisa menghafal dengan mudah. Tetapi kadang ada banyak orang yang susah untuk menghafalkan ayat-ayat suci ini. Memang banyak faktor yang mempengaruhi seperti kurangnya niat dan kemauan, serta banyaknya dosa. Untuk itu pada saat awal-awal menghafal Al Qur’an semua santri Sintesa wajib melakukan dzkir harian. Pada saat pagi ba’da subuh kami membaca tahlil dan ketika sore ba’da magrib membaca istighfar lengkap sebanyak 100 kali selama sebulan penuh. Hal ini dilakukan agar kami dimudahkan dalam menghafal Al Qur’an.

Cara Memperkuat Hafalan

Hafalan Al Qur'an
Hafalan Al Qur’an

Salah satu cara untuk memperkuat hafalan bacaan Al Qur’an adalah dengan cara muroja’ah.  Saya pribadi dalam menghafal Al Qur’an selalu mengulang-ulang bacaan sampai lancar, biasanya dalam satu ayat saya ulang 11 kali kadang 33 kali kalau belum lancar bisa saya ulang sampai 44 kali. Biasanya setelah diulang-ulang secara terus menerus bisa menguatkan hafalan saya, maklum saya termasuk orang yang kurang mengingat sesuatu dengan baik. Berdasarkan pengalaman saya dalam menghafal Al Qur’an ada beberapa pola yang bisa diterapkan agar mudah dalam Menghafal Al Qur’an.

1. Niat yang tulus menghafal karena ingin mendapatkan ridho Allah semata, bukan karena hal lain seperti ingin di puji, ingin menjadi imam masjid tertentu agar mendapat imbalan dunia. Hal seperti ini akan menghambat kita dalam proses menghafal Al Qur’an.

2. Kemauan yang kuat untuk menghafal. Kurangnya tekat dan kemauan yang kuat dalam menghafal Al Qur’an juga mempengaruhi proses dalam Menghafal Al Quran. Seperti kita tahu pasti setan tidak akan membiarkan manusia dalam jalan kebenaran, pasti mereka akan menggoda dan mengganggu dengan berbagai cara untuk menyesatkan kita. Oleh karena itu kita perlu membulatkan niat dan tekad untuk menghafal Al Qur’an.

3. Muroja’ah bacaan setiap hari. Setelah proses talaqqi biasanya hafalan akan hilang bila tidak di muroja’ah pada hari itu. Oleh karena itu perlunya mengulang bacaan sangat penting dalam proses menghafal Al Qur’an.

4. Jaga diri dari perbuatan yang bisa menambah dosa kita. Al Qur’an sebuah wahyu, jadi agar Al Qur’an bisa meresap ke dalam dada kita adalah dengan cara membersihkan dan menjaga tubuh dari perbuatan dosa.

Itulah pengalaman serta beberapa tips agar bisa menghafal Al Qur’an dengan baik. Sekian dulu ya, mungkin ceritanya lain kali kita sambung lagi. Oh ya jangan lupa minta doa dari teman-teman yang membaca artikel ini agar saya bisa menghafal Al Qur’an sampai 30 juz.

2 thoughts on “Memulai Perjuangan Untuk Menjadi Seorang Hafidz”

  1. masyaalloh,,,
    semua yang berasal dari hati insyaAlloh akan sampai ke hati juga
    terima kasih nasehatnya mas,,,

    pengalaman pribadi dengan Al Quran memang selalu menarik untuk diceritakan dan di share

    semoga saya nanti bisa jadi adek kelas antum di sintesa kelak,,
    wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuhu
    dari saudara seimanmu di MALANG

    _LEMAN_

    Reply
  2. MashaaAlloh, postingannya amat sangat bermanfa’at. Maturnuwun.. Semoga antum senantiasa diberikan kemudahan dalam menghafal Al Qur’an. Aamiin Yaa Alloh.

    Reply

Leave a Comment