Belajar Internet Marketing di Pesantren

Setiap orang pada umumnya mempunyai cita-cita yang berbeda-beda. Bahkan, terkadang seseorang mempunyai cita-cita yang berbeda-beda seiring perjalanan waktu, begitu juga aku. Ketika aku masih duduk di sekolah dasar, aku ingin mempunyai toko sandal dan sepatu. Alasannya adalah pada saat itu, aku melihat pamanku sukses dengan berjualan sandal. Tetapi, keinginan itu sirna saat guruku menceritakan tentang pendapatan seorang guru. Gaji tinggi dengan pekerjaan yang hanya tidak begitu berat menjadikan aku merubah cita-citaku dalam sekejap.

Keinginan untuk menjadi seorang guru bertahan selama bertahun-tahun sampai aku lulus SMA. Entah kenapa keinginan itu sangat kuat. Sehingga aku berpikir di masa yang akan datang, aku akan menjadi seorang guru. Memang, aku sempat menjadi seorang guru di sebuah kursusan bahasa inggris. Tetapi, hal itu tidak bertahan lama karena hati nuraniku tidak menerima itu. “Seorang guru bukan merupakan sebuah profesi yang digunakan untuk mencari kehidupan” pikirku. Selain itu, aku juga berfikir bahwa kita hidup tidak hanya sendirian. Banyak orang yang memerlukan bantuan. Sedangkan, konsep masa depan yang sudah aku bentuk hanya untuk sendirian. Oleh karena itu, aku merubah haluan kembali dan konsep masa depan yang sangat memungkinkan untuk dapat membantu orang lain adalah dengan menjadi seorang pengusaha.

Dengan menjadi seorang pengusaha, kita dapat membuka lapangan pekerjaan. Dengan menjadi seorang pengusaha, kita dapat membatu orang lain yang membutuhkan. Tetapi, menjadi seorang pengusaha tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang diperlukan agar kita benar-benar menjadi seorang pengusaha. Kita harus menyiapkan sesuatu untuk dapat dijual, kita harus menyiapkan banyak modal untuk mengembangkan usaha, dan lain sebagainya. Salah satu hal yang sulit adalah mencari modal. Tetapi, seiring perkembangan zaman, terdapat usaha yang tidak memerlukan modal banyak. Usaha tersebut adalah usaha online.

Kita tidak terlalu banyak memerlukan modal untuk berjualan melalui dunia maya. Yang perlu kita siapkan adalah sebuah kemampuan. Oleh karena itu, aku mencari berbagai informasi dan akhirnya aku menemukan sebuah informasi yang sangat bagus yaitu dibuka pendaftaran belajar bisnis online di pesantren sintesa. Tanpa berfikir panjang, aku langsung mendaftarkan diri di Pesantren Sintesa dan Alhamdulillah diterima untuk belajar di pesantren sintesa.

Hal ini tidak pernah terbayangkan olehku belajar Internet marketing dan menghafalkan Al-Quran di sebuah pesantren di Magetan, Jawa Timur. Memang dua hal tersebut sangat ingin aku lakukan. Tetapi kemungkinan sulit untuk aku wujudkan. Tetapi Allah SWT berkehendak lain, keinginanku belajar Internet marketing dan menghafalkan Al-Quran dapat terwujudkan. Hal ini bermula dari sebuah informasi yang dibagikan temanku melalui facebook. Temanku tersebut membagikan informasi mengenai pembukaan penerimaan murid baru di sebuah pesantren di Magetan, Jawa Timur yang bernama SINTESA dengan kepanjangan dari Sinergi Terpadu Santri. Mungkin banyak yang belum mengetahui tentang SINTESA ini. Maklum saja, pesantren ini baru saja didirikan dan kami merupakan angkatan pertama dengan jumlah murid yang diterima sebanyak 10 (sepuluh) orang. Padahal, jumlah yang mendaftar atau berminat belajar dipesantren sintesa ini cukup banyak yaitu sekitar 70 (tujuh puluh) orang.

Murid yang diterima dipesantren sintesa ini sudah melalui bebeberapa tahap seleksi. Mereka termasuk yang memenuhi syarat dan merupakan yang terbaik dari 60 (enam puluh) pendaftar lainnya. banyaknya orang yang berminat atau mendaftar di pesantren sintesa ini merupakan sebuah cerminan bahwa pesantren sintesa menawarkan sebuah program yang sangat bagus dan diminati oleh banyak orang.

2 thoughts on “Belajar Internet Marketing di Pesantren”

  1. Assalamualaikum mas..wah ceritanya luarbiasa sekali jadi tertarik sayaa untuk belajar dipesantren sintsa bisa fokus ibadah n berbisnis …maaf mas boleh minta info waktu pendaftaran n syaratnya …makasih mas

    Reply

Leave a Comment